Catatan Kuliah Ahad Pagi #1 #AhadBermanfaat 3 April 2016




Tema: Melalui Konservasi Moral, Wujudkan Generasi Islam Berakhlak Mulia Pembicara: Bpk. Didi Nur Jamaludin, M.Pd., Bpk. M. Nur Roisul Khasan, Sdr. M. Rizal Pratama
Unnes mendeklarasikan dirinya sebagai kampus konservasi pada tanggal 12 Maret 2010, diikuti deklarasi konservasi moral pada tanggal 5 Juni 2010. Persoalan akhlak masih relevan untuk dijadikan bahan kajian hingga sekarang, mengingat kenyataan ada gap antara norma agama (yang salah satunya mengatur tentang akhlaq manusia) dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ini berkaitan juga dengan norma masyarakat dan norma positif bangsa dan negara. Pola yang diupayakan dalam mewujudkan konservasi moral ini bisa diperjelas melalui tiga tahap: 1) Pemahaman, individu yang sudah tahu tentang norma tersebut diupayakan supaya naik tingkat menjadi PAHAM. 2) Pembiasaan, individu yang sudah paham MEMULAI untuk MENAATI PEMAHAMAN yang diperolehnya, lalu MELANJUTKAN ketaatannya. 3) Kesadaran, individu yang telah terbiasa menaati norma akan lebih mudah istiqomah, karena dia sadar ternyata dia telah mampu menaati norma yang harus ia patuhi sebagai hamba Allah. Konservasi Moral Poin 1: Salat Awwal Waktu Dari Ibnu Mas`ud berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah: “Apakah amalan yg paling afdhal?”, beliau bersabda: “Sholat pada waktunya”, aku berkata kembali: “Kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berbakti kepada kedua orang tua”, kemudian apa?”, beliau bersabda: “Berjihad fi sabilillahUmmu Farwah ra mengatakan bahwa ketika Nabi Saw. ditanyakan tentang amal apakah yang paling utama, beliau menjawab, ”Sholat di awal waktunya.” (diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Apa relevansi salat dengan moralitas? إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45). مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ تَنْهَهُ عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمنْكَرِ، لَمْ يَزْدَدْ بِهَا مِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا “Barangsiapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari Allah.” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari dengan sanad yang shahih dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah dari Qotadah dari Al Hasan)
Lalu kenapa masih ada orang yang rajin salat wajib dan salat sunah tapi akhlaknya ga karuan?? Karena ia baru tahap melaksanakan salat, belum mencapai derajat MENDIRIKAN SALAT.
Apakah Salat Berjamaah Penting? Jangan ditanya lagi. Perilaku orang itu kan menunjukkan kecenderungannya. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai banyak upaya dari lembaga hingga pemerintahan yang meramaikan, menggencarkan, mempromosikan kampanye Salat Berjamaah.

Jadilah bagian dari gerakan tersebut! Jangan hanya menjadi penonton.
Konservasi Moral Poin 2: Santun Berbusana dan Sehat Pergaulan Ada beberapa permasalahan: 1) Fenomena mahasiswa menggunakan pakaian kurang memperhatikan etika seperti ketat, laki-laki mengunakan kalung. 2) Pergaulan tidak sehat seperti pacaran bebas, narkoba dan miras. Upaya Penanggulangan: Pemberlakuan etika kemahasiswaan, Pemberlakuan jam malam kampus atau di kos-kosan, Kampus bebas narkoba, bebas polusi tembakau, razia kos sekitar kampus, dan masih banyak lagi.
Konservasi Moral Poin 3: Peduli Lingkungan Peduli Lingkungan Sosial : peduli terhadap sesama manusia Aplikasi program: Bakti sosial di Karimunjawa, pembagian hewan qurban, desa binaan maupun penggalangan dana untuk bencana alam. Peduli Lingkungan Alam: peduli terhadap sistem hayati dan non hayati Aplikasi program: Penanaman Pohon, Sumur Resapan, Kepedulian dan Pengolahan sampah.
Peduli lingkungan tanggung jawab pemerintah kan? Muslim. Siapa yang mengaku muslim maka ia hendaknya memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sosial dan alamnya. “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). (Q.S. Ar Rum (30) : 41) مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ ‘’’Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya". [HR. Al-Bukhoriy dan Muslim) “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Prestasi Kampus Unnes

Simpulannya, Makna Konservasi Moral apa? Saya udah lupa nih. Konservasi moral adalah mengaplikasikan akhlak mahmudah/mulia yang mencakup: Hubungan antara diri dan Allah Hubungan antara diri dan manusia/lingkungan sosial Hubungan antara diri dan lingkungan alam
Kita bukan mencari siapa yang paling berakhlak, tapi kita bersama membina akhlak yang lebih baik. Tentu prihatin jika manusia sudah lepas dari agama, etika/akhlak sudah tidak digunakan dan masjid mulai sepi. Kalian…. adalah generasi pilihan yang terbaik Mari Bersama menciptaan Peradaban kampus yang Relgius, Ilmiah dan Bermoral/ Beretika Di Kampus Konservasi Univ. Negeri Semarang Dari Masjid Ke Kampus ke Masyarakat dan Negara

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.