Apa Sih Kuliah Ahad Pagi (KAP) itu?


Kuliah Ahad Pagi (KAP) merupakan kegiatan pengajian dua mingguan yang diselenggarakan oleh Panitia Kuliah Ahad Pagi bekerjasama dengan Unit Mentoring Agama Islam (UMAI) Universitas Negeri Semarang. Kegiatan ini lahir setelah dilaksanakan rapat antara Pembantu Rektor 3 bidang kemahasiswaan, dosen-dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI), Pengurus Tutorial Pendidikan Agama Islam (TPAI sekarang UMAI), dan Pengurus Unit Kegiatan Kerohanian Islam pada tanggal 12 dan 18 Februari 2008. Kegiatan ini juga mendapat dukungan langsung dari Pembantu Rektor 1 bidang akademik selaku  penasehat UMAI karena menjadi kegiatan pendukung mata kuliah Pendidikan Agama islam. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi kegiatan yang sah di bawah pengawasan Pembantu Rektor 1 bidang akademik dan Pembantu Rektor 3 bidang kemahsiswaan.
KAP diselenggarakan guna mendukung mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan sebagai bentuk pembinaan kerohanian para mahasiswa muslim di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Gagasan untuk menyelenggarakan KAP muncul dikarenakan perlunya diadakan pembinaan berkelanjutan sebagai bentuk pengembangan materi yang didapatkan para mahasiswa di dalam kelas.
Kuliah Ahad pagi diikuti oleh ribuan mahasiswa pengambil mata kuliah pendidikan agama Islam. Para mahasiswa tersebut wajib mengikuti kegiatan yang diadakan dua minggu sekali pada hari ahad tersebut yang telah dijadwalkan tujuh kali pertemuan dalam satu semester. Kehadiran para mahasiswa tersebut di dalam KAP kemudian menjadi pertimbangan dosen mata kuliah pendidikan agama Islam masing-masing peserta dalam pemberian nilai mata kuliah.
Pada setiap kegiatan KAP yang diselenggarakan di Auditorium, Masjid, ataupun gedung pertemuan yang ada di kampus Universitas Negeri Semarang, selalu disajikan materi-materi yang berkualitas yang disampaikan oleh para pemateri yang begitu menguasai materi. Para penyaji materi adalah para dosen mata kuliah PAI atau para dosen penggiat dakwah di Universitas Negeri Semarang. Tak jarang juga panitia menghadirkan pembicara-pembicara dan artis nasional seperti seperti Meida Syafira, Setia Furqon Khalid, dan Ust. Solikhin Abu Izzuddin untuk memeriahkan dan mengisi materi di KAP. Materi-materi yang disajikan juga dikemas begitu menarik membahas seputar konservasi moral, pengetahuan umum tentang agama Islam, sejarah Islam, dan kadang pula membahas permasalahan-permasalahan kekinian yang dihadapi para mahasiswa di kehidupan sehari-hari seperti bagimana seharusnya hubungan dengan lawan jenis, bahaya penyalahgunaan narkoba, dan lain-lain. Dengan demikian kegiatan KAP menjadi begitu diminati oleh para mahasiswa. Tidak jarang dari mereka kemudian mendaftarkan diri untuk menjadi panitia KAP karena merasa bahwa diwajibkannya KAP hanya satu semester saja itu kurang.
 Kegiatan KAP tidak selalu dilaksanakan di dalam ruangan seperti Auditorium, Masjid, ataupun gedung pertemuan yang ada di kampus Universitas Negeri Semarang seperti yang disebutkan di atas. KAP juga dilaksanakan di luar ruangan atau outdoor yang dikemas demikian menarik dengan kegiatan senam pagi bersama, pertunjukkan beladiri, dan permainan-permainan outbond untuk menumbuhkan pemahaman bahwa seorang muslim itu harus sehat dan kuat. Tidak ada pemateri di KAP outdoor ini.
Dalam pelasksanaannya, Kuilah Ahad Pagi memiliki pengurus/panitia yang dipimpin oleh seorang ketua pelaksana yang ditunjuk oleh panitia KAP dan pengurus UMAI periode sebelumnya. Ketua tersebut didukung oleh para pengurus lainnya yang merupakan mahasiswa muslim Universitas Negeri Semarang yang dipilih oleh kepengurusan sebelumnya dan yang mendaftarkan diri untuk menjadi panitia KAP dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dan kemudian diseleksi melalui fit and proper test/litsus. Mereka kemudian dibagi ke dalam tim kreatif, tim sarana dan pra sarana, tim dekorasi dan dokumentasi, tim konsumsi, tim humas dan media, dan tim sponsorship.
Saat ini, kegiatan pengajian wajib dua mingguan ini menjadi rujukan bagi perguruan-perguruan tinggi se-Indonesia dalam pelaksanaan pembinaan kerohanian mereka. Beberapa dari mereka bahkan berkunjung langsung ke Universitas Negeri Semarang guna mempelajari pelaksanaan KAP dan mentoring. Keberhasilan para panitia dengan dukungan penuh pihak birokrat Universitas Negeri Semarang dalam melaksanakan kegiatan pembinaan tersebut begitu nampak pada Simposium Mentoring Nasiaonal yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya Malang pada Februari 2014 silam. Di acara tersebut beberapa alumni pengurus KAP dan UMAI didaulat menjadi pemateri untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan pembinaan mahasiswa muslim di Universitas Negeri Semarang. 

Dari tahun ke tahun selalu dilakukan evaluasi terhadap kegiatan KAP. Sehingga KAP mengalami perkembangan yang cukup signifikan baik dari segi pengelolaan, kepanitiaan, dan materi yang disampaikan. KAP diharapkan menjadi salah satu pemasok pengetahuan Islam sekaligus menjadi benteng pertahanan masyarakat muslim Universitas Negeri Semarang dari perkembangan global yang semakin dinamis. Agar para mahasiswa yang merupakan akademisi tetap mengamalkan dan menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hafiedz

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.